Logo Saibumi

Pakai Spion Model Jalu Atau Bar End Apa Aman Dari Tilang, Ini Kata Polisi

Pakai Spion Model Jalu Atau Bar End Apa Aman Dari Tilang, Ini Kata Polisi

Saibumi.com, Bandar Lampung - Spion menjadi komponen wajib yang harus terpasang di kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil. Pemilik kendaraan yang tidak memiliki kaca spion akan kena tilang dari kepolisian.

 

Aturan itu sudah tertera dalam UU No 22 tahun 20019 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Namun, tilang juga diberlakukan bagi pengendara yang memodifikasi atau memasang spion variasi seperti bar end (spion jalu). 

BACA JUGA: 4 Penyebab Motor Turun Mesin, Salah Satunya Diakibatkan Kelalaian Pemilik Kendaraan

     

Lalu seperti apa kaca spion yang dapat dikenakan tilang? Apakah spion bukan orisinal atau bukan bawaan pabrik dikenakan tilang? Kasatlantas Jakarta Pusat Kompol Lilik mengatakan, standarisasi penggunaan spion itu mengenai ukuran dan fungsinya.

 

Poin utama, spion dapat melihat ke belakang dan samping. "Untuk spion jelas harus sesuai dengan aturan, posisi spion harus berada di atas setang kendaraan bagi roda dua. Tidak boleh ada di bawah setang motor," kata Kompol Lilik.

 

Jika berada bukan di area setang kendaraan, pengendara juga akan dikenakan tilang. Kompol Lilik menegaskan, kaca spion juga harus terpasang di kedua sisi secara utuh. Jika hanya di salah satu sisi, tetap akan dikenakan tilang. "Jadi kanan dan kiri harus lengkap. Kemudian berfungsi bisa melihat ke belakang dan samping. Kalau tidak ya kena tilang," jelasnya.

          

Satu yang perlu diketahui, pabrik sudah mendesain spion sebaik mungkin.

 

Jadi kalau mau mengubah harus melihat manfaatnya, jangan asal pasang. "Pemilik kendaraan sebaiknya mempertimbangkan modifikasi yang akan dilakukan. Jangan sampai menghilangkan fungsi utama hanya untuk gaya," tutupnya.

 

Spion menjadi komponen wajib yang harus terpasang di kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil. Pemilik kendaraan yang tidak memiliki kaca spion akan kena tilang dari kepolisian.

 

Aturan itu sudah tertera dalam UU No 22 tahun 20019 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Namun, tilang juga diberlakukan bagi pengendara yang memodifikasi atau memasang spion variasi seperti bar end (spion jalu). 

 

Lalu seperti apa kaca spion yang dapat dikenakan tilang? Apakah spion bukan orisinal atau bukan bawaan pabrik dikenakan tilang?

 

Kasatlantas Jakarta Pusat Kompol Lilik mengatakan, standarisasi penggunaan spion itu mengenai ukuran dan fungsinya. Poin utama, spion dapat melihat ke belakang dan samping.

 

"Untuk spion jelas harus sesuai dengan aturan, posisi spion harus berada di atas setang kendaraan bagi roda dua. Tidak boleh ada di bawah setang motor," kata Kompol Lilik.

 

Jika berada bukan di area setang kendaraan, pengendara juga akan dikenakan tilang. Kompol Lilik menegaskan, kaca spion juga harus terpasang di kedua sisi secara utuh. Jika hanya di salah satu sisi, tetap akan dikenakan tilang.

 

"Jadi kanan dan kiri harus lengkap. Kemudian berfungsi bisa melihat ke belakang dan samping. Kalau tidak ya kena tilang," jelasnya. Satu yang perlu diketahui, pabrik sudah mendesain spion sebaik mungkin.

 

Jadi kalau mau mengubah harus melihat manfaatnya, jangan asal pasang. "Pemilik kendaraan sebaiknya mempertimbangkan modifikasi yang akan dilakukan. Jangan sampai menghilangkan fungsi utama hanya untuk gaya," tutupnya.(SB05)

BACA JUGA: 4 Penyebab Motor Turun Mesin, Salah Satunya Diakibatkan Kelalaian Pemilik Kendaraan

Saibumi.com

merupakan portal berita Indonesia, media online Indonesia yang fokus kepada penyajian berbagai informasi mengenai berita online Indonesia baik dalam bentuk news (berita), views (artikel), foto, maupun video.

Newsletter Saibumi

BERLANGGANAN BERITA