Saibumi.com, Bandar Lampung - Brosis pasti pernah mendengar atau bahkan mengalami kejadian motor turun mesin? Turun mesin atau sering juga disebut overhaul merupakan istilah untuk proses pelepasan mesin dari sasis kendaraan untuk memperbaiki kerusakannya.
Istilah turun mesin jadi momok menakutkan bagi para pemilik kendaraan baik motor maupun mobil. Selain harus merogoh kocek cukup dalam.
BACA JUGA: Knalpotmu Berasap Aneh, Kenali Penyebabnya
Harga yang perlu ditebus untuk sekali proses turun mesin pada motor bebek berkisar di angka Rp 200.000 untuk pemeriksaan dan pembongkaran. Harga tersebut juga belum termasuk penggantian suku cadang yang rusak.
Semakin banyak yang rusak, maka semakin banyak juga uang yang perlu dikeluarkan Sob. Selain itu, motor yang telah mengalami turun mesin pun harga jualnya ikut merosot.
Ketika dijual, diler jual beli motor bekas bisa menaksir harga rendah jika paham motor pernah turun mesin. Hal itu bukan tanpa sebab. Motor bisa turun mesin ketika piston sebagai tenaga penggerak pada motor mengalami keausan.
Akibatnya, kemampuan mesin untuk melakukan pembakaran secara maksimal pun berkurang. Gejala turun mesin sebenarnya dapat terlihat secara kasat mata.
Beberapa di antaranya, asap putih mengepul dari knalpot, mesin cepat panas, sulit di-starter, hingga hilangnya tenaga pada motor meski sudah digas cukup dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan motor bisa sampai turun mesin.
Salah satunya, perilaku lalai si pemilik. Berikut penjelasan lengkapnya. Sering terkena banjir Motor turun mesin kerap dialami oleh pengendara yang sehari-hari menjelajah kota besar. Terutama mereka yang tinggal di daerah rawan banjir.
Menerobos banjir atau genangan air sangat berisiko apalagi sampai air masuk ke dalam mesin melalui filter udara dan akhirnya bercampur dengan pelumas.
Jika air sampai masuk, efeknya tidak akan langsung terasa, terlebih kalau jumlahnya hanya sedikit. Bengkel Perlahan, kualitas pelumasan akan berkurang karena adanya air yang tercampur pada oli.
Selanjutnya, air di dalam mesin juga bisa menyebabkan baret pada komponen apalagi partikel air tercampur dengan debu dan pada akhirnya menyebabkan karat. Lambat laun stang piston bisa bengkok.
Melakukan modifikasi mesin Bagi Sobat pecinta kecepatan mungkin sudah tidak asing mendengar istilah bore-up, istilah ini merujuk pada modifikasi mesin motor untuk meningkatkan performa motor. Biasanya ada beberapa tahapan untuk melakukan bore up dari standar hingga ekstrim.
Untuk bore-up standar hanya meningkatkan pengapian pada motor dengan mengganti beberapa komponen seperti, koil, busi, hingga ECU.
Sementara untuk bore-up ekstrim biasanya dilakukan merubah diameter piston dan klep bahkan tidak jarang mengganti stang piston guna memperbesar cc motor itu sendiri. Namun perlu diingat bahwa bore up ini juga memaksa semua bagian mesin untuk bekerja lebih keras dari yang ditetapkan pabrik. Karenanya, risiko komponen menjadi cepat aus juga semakin besar.
Jarang melakukan servis rutin Penyebab mesin turun selanjutnya, diakibatkan perilaku pemilik kendaraan itu sendiri salah satunya malas untuk melakukan perawatan rutin di bengkel. Jadi bukan cuma ganti oli saja, namun benar-benar melakukan servis keseluruhan. Terlambat mengganti oli Oli atau pelumas menjadi bagian penting pada sepeda motor.
Fungsinya sangat vital sebagai pelumasan pada komponen mesin saat bergesekan. Selain itu oli juga menjaga suhu kendaraan dari panas berlebih akibat gesekan atar komponen mesin.
Namun seiring masa pemakaian, kemampuan oli sebagai pelindung komponen pada mesin akan terus menurun. Ganti oli biasanya dilakukan setiap 2.000 – 4.000 kilometer atau setiap dua bulan tergantung mana yang lebih dulu dicapai. Nah, untuk meningkatkan performa mesin, Sobat bisa mencoba oli di AHASS terdekat.(SB05)
merupakan portal berita Indonesia, media online Indonesia yang fokus kepada penyajian berbagai informasi mengenai berita online Indonesia baik dalam bentuk news (berita), views (artikel), foto, maupun video.
1
Sabtu, 02/08/2025 - Dibaca : 860
2
Jumat, 01/08/2025 - Dibaca : 711
3
Jumat, 01/08/2025 - Dibaca : 663
4
Jumat, 01/08/2025 - Dibaca : 659
5
Jumat, 01/08/2025 - Dibaca : 627
6
Jumat, 01/08/2025 - Dibaca : 602
1
Jumat, 08/08/2025 - Dibaca : 105
2
Jumat, 08/08/2025 - Dibaca : 89
3
Jumat, 08/08/2025 - Dibaca : 58
4
Jumat, 08/08/2025 - Dibaca : 56
5
Jumat, 08/08/2025 - Dibaca : 55
6
Jumat, 08/08/2025 - Dibaca : 51
7
Jumat, 08/08/2025 - Dibaca : 23
BERLANGGANAN BERITA