Logo Saibumi

Mahkota Siger Simbol Adat Lampung, Berikut Perbedaan dan Jenisnya

Mahkota Siger Simbol Adat Lampung, Berikut Perbedaan dan Jenisnya

Ilustrasi, Kiri Adat Pepadun Siger dengan 9 Lekukan. Kanan Adat Sai Batin Siger dengan 7 Lekukan, Sumber Foto : indonesiakaya

Saibumi.com (SMSI), Bandar Lampung - Siger merupakan benda atau perangkat adat penting dalam ritual tradisional masyarakat Lampung.

Simbolisme Siger merupakan status atau identitas yang melekat pada adat dan istiadat serta otentifikasi masyarakat suku Lampung, Sabtu (06/4/2024).

Siger Lampung adalah sebuah simbol adat yang penting dalam ritual tradisional, terbuat dari mahkota logam berwarna keemasan yang memiliki detail bentuk serta lekukan yang sangat khas dan berbeda-beda dari setiap marga yang ada di Lampung

BACA JUGA: Kejati Lampung Bongkar Kasus Dugaan Korupsi Pada PDAM Way Rilau Bandar Lampung

Bagi masyarakat adat Lampung sendiri, Siger bersifat sakral yang merupakan nama mahkota terhormat dalam adat dan suku Lampung. Umumnya ujung siger memiliki cabang atau lekukan yang berjumlah sembilan atau tujuh.

Mengutip dari materi Profil Hasil Akreditasi Paud dan PNF Provinsi Lampung dalam repository.uhamka.ac.id, makna dari ornamen siger Lampung sendiri mengandung falsafah hidup Piil Pesenggiri.

Falsafah ini menggambarkan prinsip-prinsip hidup orang Lampung, yakni suatu sikap untuk menjaga harga diri, nama baik, martabat, dan kehormatan hidup.

Siger adat Saibatin

Siger suku Lampung adat Saibatin, memiliki tujuh lekukan dan berhiaskan batang pohon sekala di masing-masing lekuknya.

Tujuh lekuk siger melambangkan tujuh gelar pada masyarakat di daerah pesisir, yaitu Minak, Kimas. Mas Inton, Sutta Dalom, Raja Jukuan Dipati, Batin, dan Radin.

Di mana, gelar tersebut hanya bisa digunakan oleh keturunan lurus saja. Artinya, jika orang tersebut bukan anak raja, dia tidak berhak menggunakan gelar tersebut.

Siger adat Pepadun

Siger Pepadun sendiri memiliki ujung/lekukan berjumlah sembilan lekuk dan berbentuk mirip dengan buah sekala, konon katanya, dikarenakan kerajaan Sekala Bekhak menjadi cikal bakal masyarakat Lampung.

Sembilan lekukan itu mewakilkan sembilan marga yang bersatu membentuk Abung Siwo Megou, antara lain yakni, Buai Nunyai, Buai Kunang, Buai Selagai, Buai Anak Tuha, Buai Unyi, Buai Nuban, Buau Subing, Buai Beliuk, dan Buai Nyerupa.

Siger Tuha

Siger Tuha adalah siger yang bentuknya mirip dengan buah sekala berhiaskan pohon sekala di atasnya. Siger ini telah digunakan telah sejak zaman animisme dan Hindu-Budha, namun siger ini masih bisa dijumpai hingga sekarang.

Siger ini tersimpan khusus di Kesultanan Paksi Pak Sekala Bekhak. Zaman dahulu, tidak ada aturan khusus terkait jumlah lekuk pada siger dan hanya boleh dikenakan oleh keturunan Saibatin (bangsawan).

Saat ini, peran aktif semua pihak sangat dibutuhkan dalam menjaga kelestarian adat serta budaya masyarakat Lampung

Simbol Siger sendiri dapat ditemukan juga dalam bentuk tugu, menara, gapura, hiasan rumah, pagar maupun karya-karya kesenian yang mengangkat daerah,

Dengan ini Lampung diharapkan dapat mempertahankan adat istiadat serta tidak akan kehilangan budayanya di tengah tergerusnya budaya dalam perkembangan zaman. (*)

BACA JUGA: Kejati Lampung Bongkar Kasus Dugaan Korupsi Pada PDAM Way Rilau Bandar Lampung

Saibumi.com

merupakan portal berita Indonesia, media online Indonesia yang fokus kepada penyajian berbagai informasi mengenai berita online Indonesia baik dalam bentuk news (berita), views (artikel), foto, maupun video.

Newsletter Saibumi

BERLANGGANAN BERITA